Kampung Wangun

Kp.Wangun, Desa Pasirmulya, Kec.Banjaran, Rw. 12
Bandung, Jawa Barat

             Perdesaan adalah sebuah wilayah terkecil yang ada di suatu daerah. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni oleh sejumlah keluarga. Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa menjelaskan bahwa, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut  Rifhi Siddiq (2013),  desa adalah suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen, bermatapencaharian dibidang agraris serta mampu berinteraksi dengan wilayah lain di sekitarnya. Karena jumlah penduduknya tidak begitu banyak, maka biasanya hubungan kekerabatan antarmasyarakatnya terjalin cukup kuat. Para masyarakatnya juga di kenal masih percaya dan memegang teguh adat istidadat dan tradisi yang ditinggalkan para leluhur mereka.

            Pembangunan ekonomi pedesaan tidaklah akan terlepas dari masalah pertanahan, ketenaga kerjaan, dan pendapatan petani. Apalagi sama kita ketahui bahwasannya perekonomian masyarakat pedesaan masih mengandalkan sektor pertanian. Sudahlah pasti tanah atau lahan sangat penting bagi masyarakat dalam menjalankan roda perekonomianya.  Oleh karena itu, pemerintah yang akan datang harus jeli dan konsisten dalam menggali, memberdayakan serta mengembankan potensi ekonomi pedesaan sehingga tercipta sebuah dinamika perekonomian yang benar-benar pro rakyat. Walaupun selama ini pemerintah terus-terusan memberikan bantuan untuk masyarakat di pedesaan namun ada banyak beberapa hal yang kurang diperhatiakan dan dijalankan pemerintah. Dalam memberdayakan ekonomi pedesaan maka diperlukan kebijakan, strategi dan system ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta didesain secara sistematis. Salah satu kebijakan dan strategi yaitu menganut system pembangunan yang beroreintasi kerakyatanyang berpihak pada kepentingan rakyat, tidak berarti akan menghambat upaya mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, akan tetapi pertumbuhan hanya akan berkesinambungan dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari rakyat itu sendiri, baik berupa produktivitas rakyat maupun sumber daya yang berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat.

 Sebuah desa bisa dibangun dengan memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut terlebih jika desa tersebut memiliki potensi yang luar biasa. Obyek pembangunan adalah desa secara keseluruhan yang meliputi potensi manusia (sumber daya manusia), sumber daya alam dan teknologinya, serta mencakup segala aspek budaya dan penghidupan yang ada di pedesaan. Sehingga menjadikan desa memiliki klasifikasi desa swasembada. Desa swasembada yaitu suatu desa yang berkembang dimana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya menunjukkan kenyataan yang makin meningkat seiring waktu nantinya.

            Upaya agar menjadi desa swasembada ini salah satunya adalah menjadikan desa menjadi wisata perdesaan. Wisata Perdesaan adalah jenis produk pariwisata yang berada di desa (atau bagian dari desa, misalnya dusun) atau di beberapa desa yang membentuk satu kesatuan kawasan perdesaan, dikembangkan tanpa harus menjadikan wilayah perdesaan berubah drastis menjadi perkotaan. Umumnya berskala kecil.

 Wisata perdesaan biasanya berupa kawasan perdesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus yang layak untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti hasil budidaya khas daerah ini, makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Sumberdaya alam alam dan lingkungan alam yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor penting dari sebuah kawasan desa wisata.

Pada tanggal 19 Maret – 20 Maret 2018, BINUS @Bandung dari prodi Creativepreneurship melakukan kunjungan observasi/Living Laboratory selama dua hari satu malam ke Kampung Wangun. Kampung Wangun adalah sebuah kampung yang memiliki 31 rumah dan jumlah populasi sekitar 150-200 penduduk. Wangun ini berada di kaki Gunung Puntang yang kaya akan tanaman kopi.  Kampung Wangun adalah salah satu dari sepuluh kampung yang berada dalam satu Desa Pasirmulya. Masyarakat daerah ini mayoritas bermatapencaharian sebagai petani kopi. 

Di lihat dari potensi Kampung Wangun untuk menjadi sebuah desa wisata cukup berpeluang besar. Jika Kampung Wangun ini berhasil menjadi desa wisata, maka desa ini akan menjadi pelopor projek bagi sembilan kampung lainnya yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Jika dilihat dari infrastruktur yang ada saat ini, kampung Wangun sudah cukup siap untuk di jadikan desar wisata. Perkampungan yang memiliki potensi alam yang sangat tradisional dan eksotis serta kekayaan alam kopinya yang melimpah.

Disamping keunikan akan jenis kopi-kopinya tersebut, kawasan wisata perdesaaan yang diharapkan nanti mensyaratkan memiliki berbagai fasilitas untuk menunjangnya sebagai kawasan tujuan wisata. Berbagai fasilitas ini akan memudahkan para pengunjung desa wisata dalam melakukan kegiatan wisata. Fasilitas-fasilitas yang semestinya ada di suatu kawasan desa wisata harus menyangkut sarana maupun prasarana. Desa Wangun mempunyai daya tarik pada kopinya yang membuat pengunjung tertarik akan kopinya.

Potensi yang dapat dikembangkan di Kampung Wangun antara lain   :

1. Pengembangan pertanian kopi yang dapat menjangkau sampai wilayah-wilayah seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

2. Menjadi objek wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata alam. 

3. Wisata bermain (Outbond)

4. Terdapat warung-warung kecil yang dapat di manfaatkan untuk membuat suatu tempat makan yang lebih baik

Pengembang menjadi desa wisata mempunyai beberapa manfaat bagi daerah tersebut maupun bagi negara dalam hal banyak bidang seperti bidang ekonomi, sosial, pendidikan, dan lain-lain. Manfaatnya antara lain :

1.      Ekonomi : Meningkatkan perekonomian wilayah tersebut maupun negara

2.      Pendidikan : Dalam hal pendidikan, warga Kampung Wangun sangatlah penting dalam penanaman pengetahuan yang penuh seperti memperlebar wawasan, tata rama kebesihan dan cara berfikir mereka untuk maju kedepan, namun masih mengandalkan budaya daerahnya.

3.      Sosial : Membuka lapangan kerja dan lapangan berusaha bagi masyarakat di desa serta meningkatkan eksistensi desa tersebut.

4.      Ilmu pengetahuan dan teknologi  : IPTEK perlu dibangun demi memfasilitasi wawasan terlebih dahulu. Akan sia-sia ketika mereka diberi pengetahuan namun tidak di dukung oleh teknologi yang dimana mereka bisa mempraktekannya.

5.      Kesadaran Lingkungan. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya memelihara dan melestarikan lingkungan. Juga hal ini berhubungan dengan peningkatan pengetahuan, mereka harus bisa menjaga dan merawat fasilitas yang sudah dibangun, tidak rusak dan tetap terjaga.

6.      Sosial budaya : Sosial budaya yang artinya meningkatkan sisi seni dan budaya daerah mereka yang jarang ditemui di kota. Dengan itu, ada suatu aksi yang bisa dilakukan seperti pelestarian budaya mereka untuk sepanjang jaman dan menjadi keunikan daerah untuk menarik wisatawan yang berkunjung.

Gagasan daripada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan budaya petani kopi serta hasil kopi nya, dari tingkat nasional menuju tingkat internasional. Hal tersebut bertujuan untuk mempromosikan pada mancanegara ketika datang ke Kampung Wangun serta kopi Wangun bisa dijadikan contoh representasi Indonesia sebagai salah satu kopi terbaik nasional.

Ketradisionalan petani Kopi Puntang bisa dijadikan referensi bagi petani-petani lainnya disekitar kampung lainnya bahkan kota. Study tour juga bisa diterapkan sebagai bentuk kepedulian wawasan bagi warga luar dan dijadikan aktivitas bagi Kampung Wangun tersendiri untuk promosi.  

Turis wisatawan juga bisa merasakan hidup bersama para petani kopi, dengan memberikan pengalaman yang lebih serta cara mereka mengolah dan membuat kopi tersebut hingga sampai kemasan produk.

_________________________________________________________________________________________

 Disusun oleh : Ryan Jordan (Kiri) , Kelson Tedy , Kiky Chandra , dan William Robbyianto (Kanan)
#dusunwangun #gunungpuntang #creativepreneurship #binusbandung

BINUS @BANDUNG - CREATIVEPRENEURSHIP